Rabu, 16 Januari 2008

Maaf Kalau kelihatan materialisme

Dengan berbagai tulisan saya di sini, mungkin ada yang berpikir kalau saya menghambakan uang, menjadikan uang sebagai segalanya, tujuan akhir hidup.
Tidak. Saya berpikir praktis saja. Uang, menurutku hanyalah suatu alat. Suatu alat yang sangat ampuh.
Seperti semua alat yang diciptakan manusia, uang ada hanyalah untuk membantu kita. Membantu kita untuk mencapai apa yang kita cari di hidup ini. Tergantung dari apa yang kita cari, uang bisa berguna atau tidak berguna untuk mencapai yang kita cari.
Seperti semua alat yang diciptakan manusia, uang bisa mendatangkan bencana dan bisa pula mendatangkan anugrah bagi orang yang memegangnya. Ini tergantung dari siapa yang memegangnya.
Sebagai sebuah alat uang tidak melihat warna kulit, agama, ras, suku, ataupun gender pemiliknya. Ia tak akan lari hanya karena hal-hal itu. Ia akan mencari orang-orang yang tahu menjaganya.
Bila karena suatu hal (mungkin karena kontribusi yang sudah kita lakukan untuk orang lain, dll) kita kehampiran uang, kita cari orang/tempat lain di mana uang (alat) bisa memberi kontribusi maksimal ke orang lain. Di setiap saat pasti ada orang/tempat yang paling memerlukan alat itu. Dan kesitulah alat itu seharusnya lari.
Menurut saya, seharusnya inilah esensi dari investasi => Mencari tempat yang paling membutuhkan alat itu. Orang yang membutuhkan sesuatu berarti tahu bagaimana memakainya. Di tempat-tempat inilah alat itu akan kembali padamu dengan berseri-seri, karena kamu telah menempatkannya di tempat yang ia sukai.
Warren Buffet, saat ini orang terkaya ke-2 di dunia menurut Forbes, adalah seorang investor yang saya kagumi. Dia membangun asetnya dengan berinvestasi di berbagai perusahaan. Mungkin banyak orang yang tahu tentang dia sebagai orang no-2 terkaya di dunia. Tapi yang mungkin tidak banyak orang tahu adalah gaya hidupnya yang sangat sederhana kalau dilihat dari nilai aset yang dimilikinya. Buat dia menghambur-hamburkan uang bukanlah hal yang ia inginkan. Tahukah Anda kalau sebagian besar asetnya diberikan untuk worthy causes, tidak diwariskan ke anak cucunya?. Buat dia, mewariskan kekayaan bukanlah hal yang paling bijaksana.
In any society, well functioning capital markets and high level of financial literacy among its population are necessary for it to scale new heights. Let’s educate ourselves and the ones we care.

Tidak ada komentar: