Kamis, 08 November 2007

Tentukan Pilihan Tujuan Hidup

Berapa kali dalam hidup kita berkata 'sembarang' bila ditanya suatu pilihan ? Mungkin beberapa kali, sering atau bahkan kerap kali. Nah, seharusnya kita menghindari jawaban 'sembarang' ini. Kenapa ?

Ada sebuah cerita lucu. Ada seorang teman datang berkunjung ke Surabaya menemui saya. Lalu saya ajak jalan-jalan melihat kota. Saya tanyakan mau ingin ke mana. "Sembarang ke mana saja boleh," jawabnya. Karenanya saya kemudian arahkan mobil ke sebuah kuburan. "Nah sampai", kata saya. "Lho apa ini ? Kenapa kok ke sini ?" tanyanya. "Kuburan. Lha katanya tadi sembarang. Makanya saya ajak ke kuburan, siapa tahu ingin nyekar," seloroh saya.Nah, ini sesuatu yang menarik. Ketika kita berkata 'sembarang', apa saja boleh, maka kita sudah melepaskan hak kita untuk tujuan dan maksud hidup kita. Hal ini tidak benar. Kadang kita tidak terlalu mau tahu tujuan hidup kita. Ya pokoknya jalan atau mengalir. Apa kata nanti saja.Sebuah cerita lain. Ada teman dari Norwegia datang ke Surabaya. Lalu saya ajak makan. Karena sudah datang jauh-jauh dari Norwegia ke Surabaya, saya bermaksud mengajak makan siang yang enak. Saya tanya mau makan apa. Jawabnya, "Sembarang, apa-apa boleh."Karenanya saya ajak ke restoran cina. Saya pesankan makanan-makanan enak. Saya pesan sirip ikan hiu, abalon, dan udang windu yang besar. Ketika makanan keluar, dia berkata dia tidak dapat makan sirip ikan hiu, abalon ataupun udang windu. Karena dia alergi terhadap ikan dan makanan laut. "Lho tadi kok tidak bilang ?" tanya saya. Akhirnya kita bertiga makan makanan tersebut, dia hanya makan sayur dan nasi goreng.Kita tidak boleh menjawab 'sembarang'.

Karena kata 'sembarang' itu tidak baik. Tidak punya arti dan tidak punya tujuan yang jelas. Jangan menggunakan kata 'sembarang'. Karena itu berarti kita tidak punya kemauan apa pun dalam persoalan hidup. Dalam kehidupan, kita harus sedikit mungkin menggunakan kata 'sembarang'. Karena apapun itu sebenarnya adalah sebuah pilihan yang tidak ada pilihannya. Dalam kehidupan pun kita harus menentukan sikap kita. Kita mau apa, kita mau jadi apa. Kita mau sekolah apa. Kita mau makan apa, dan lain-lain. Maka sebaiknya kita harus mengarahkan diri kita untuk suatu tujuan. Kita harus tetapkan tujuan, dan kita berusaha untuk mewujudkannya. Jadi kalau pun nanti ada halangan, kita tetap tahu bagaimana mengatasi halangan itu. Karena kita sudah tahu tujuan kita. Bukan beralih ke tujuan lain. Sehingga kita puas dan bahagia karena dapat mencapainya.

Tidak ada komentar: