Apa yang kamu akan baca berikut ini mungkin akan menjadi satu titik tolak terpenting dalam sepanjang hidupmu nantinya.
Kalau saya jadi kamu, saya akan memastikan selama lima menit ke depan saya benar-benar berfokus membaca artikel ini, tidak sambil mengerjakan apapun.
Lima menit saja, bahkan mungkin kurang dari itu. Saya berjanji kamu akan mendapatkan lebih dari sekedar kehilangan waktu lima menit.
Apa yang kamu akan baca berikut ini mungkin akan menjadi satu titik tolak terpenting dalam sepanjang hidupmu nantinya.
Kalau saya jadi kamu, saya akan memastikan selama lima menit ke depan saya benar-benar berfokus membaca artikel ini, tidak sambil mengerjakan apapun.
Lima menit saja, bahkan mungkin kurang dari itu. Saya berjanji kamu akan mendapatkan lebih dari sekedar kehilangan waktu lima menit.
Saya sering bertemu dengan cowok-cowok yang mengeluh tentang kejombloan mereka. Dan kalau saya menyebutnya 'mengeluh', mungkin itu terkesan biasa-biasa saja.
Yang benar adalah mengembik, meraung dan melonglong seperti serigala kesepian.
Ya, saya sering melihat cowok-cowok seperti itu. Mereka biasanya menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan gerombolan jomblonya dan berbicara tentang nasib yang tidak adil, mengapa dilahirkan seperti ini dan itu, serta blablabla lainnya.
Saya tidak tahu apakah kamu termasuk bagian mereka, tapi jika kamu mendapati diri terus membaca email ini sekarang, saya merasa yakin kamu pasti sedikit banyak mengalami kejadian di atas.
Cowok-cowok yang kesepian dan nyaris putus asa. Kamu tahu apa yang sebenarnya menjadi masalah mereka?
Bukan nasib mereka yang malang. Bukan stok cewek-cewek yang menipis. Bukan persaingan cinta yang ketat.
Tapi karena mereka tidak melakukan apa-apa. Mereka terus membicarakan tentang nasib mereka, mengkritik cewek, dan keluhan-keluhan lainnya karena itu membuat mereka merasa sedang melakukan sesuatu untuk mengakhiri kejombloannya.
Mereka senang sekali membual tentang kemalangan mereka.
Saya tahu persis karena saya pernah mengalaminya. Dulu saya berpikir jika saya terus mendiskusikannya, maka, entah dengan cara yang ajaib, saya akan mendapatkan cewek yang saya inginkan.
Perlu waktu berbulan-bulan bagi saya untuk mengetahui bahwa itu salah. Saat itu, saya menyia-nyiakan banyak waktu dengan merencanakan dan membayangkan saja.
Bermimpi, tanpa benar-benar melakukan tindakan yang nyata. Satu-satunya hal nyata yang saya rajin lakukan adalah menyampaikan rencana dan bayangan itu kepada banyak orang.
Saya sadari kemudian, itu pun bukan tindakan nyata. Itu memang lebih nyata dari sekedar bermimpi, selangkah maju sedikit. Tapi namanya menyampaikan mimpi.
Tetap bukan tindakan yang nyata.
Karena itu, saat ini saya merasa sangat merasa geram dan terbeban untuk menyatakan, "Hei, cowok-cowok, berhenti bermimpi dan menyampaikan mimpi!"
Jika kamu merasa bingung mengapa semua teman-temanmu berhasil mendapatkan cewek, sementara kamu tidak, maka kamu harus melakukan lebih dari sekedar bertekad melakukan sebuah perubahan.
Saat pertemuan pertama dengan Bleu di Pizza Hut, dia tidak lebih dari gumpalan besar mimpi. Ia tergila-gila dengan seorang cewek yang ia kenal dan berharap Hitman System dapat membantu mewujudkan impiannya tersebut.
Saya harus akui kami sedikit kebingungan harus memulai dari mana, karena Hitman System sama sekali tidak bekerja seperti itu.
Namun terlepas dari impiannya yang saat itu masih belum selaras dengan landasan workshop, Bleu berhasil melakukan hal yang penting: dia berhenti sekedar bermimpi dan berusaha sekuat tenaga untuk menemukan solusi.
Masih ingat mengapa cowok jomblo dan terus jomblo? Karena mereka tidak melakukan apa-apa.
Kedua cowok yang tidak menepati janji keikutsertaan itu semakin membuktikan bahwa mereka tidak memiliki nilai apa-apa selain mimpi dan mulut yang besar.
Bagaimana mereka berharap untuk menjalani hubungan dengan cewek, jika janji mereka sendiri (yang bahkan dikonfirmasi sebanyak tiga kali!) tidak dapat mereka tepati?
Bagaimana mereka dapat dilihat sebagai cowok bernilai tinggi, jika mereka tidak dapat menghargai ucapan mereka sendiri?
Menyedihkan dan tidak bertanggungjawab.
Tidak hanya itu, mereka juga sudah menghabiskan waktu kami yang berharga, karena keikutsertaan mereka seharusnya bisa dialihkan kepada pendaftar workshop lainnya. Benar-benar kurang ajar.
Saya berani taruhan seandainya kedua cowok itu pernah menjalani hubungan romance sebelumnya, pasti itu berakhir karena mereka tidak bisa menunjukkan sikap yang dewasa dan patut dikagumi.
Kamu harusnya bisa melihat Bleu selama dua hari workshop itu. Bagaimana dia mengalami transformasi besar-besaran, menciptakan karakter yang sangat bernilai tinggi. Hari Minggu lalu saya sempat bertemu dengan Bleu lagi dan dia menceritakan beberapa cerita sukses yang didapatkannya sesuai pelatihan. Kamu akan mendengar kisahnya nanti.
Benar-benar menambah semangat.
Pelajaran apa yang kamu dapatkan hari ini? Berhenti mengembik, meraung, dan melonglong. Lakukan sesuatu sekarang juga. Ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah kesepian-kejombloanmu, dan salah satunya adalah melalui Hitman System.
Kami menjamin akan menjawab semua pertanyaan dengan cuma-cuma. Ini adalah komitmen kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar