Disadari atau tidak, setiap hari kita dihadapkan pada pilihan dan dari keputusan setiap pilihan inilah sebuah masa depan terbentuk. Misalnya sekarang ini anda sedang duduk di depan komputer (baca blog saya) tetapi anda sedang haus maka disadari atau tidak anda sebenarnya dihadapkan pada pilihan berhenti membaca lalu mengambil segelas air untuk menghilangkan dahaga atau pilihan lainnya adalah anda tetap membaca blog ini lalu setelah selesai barulah mengambil air untuk diminum.
Pilih mana?
Tergantung anda, setiap orang berbeda - beda. Dari 100+ visitor blog saya ini, pasti sebagian memilih untuk berhenti membaca, sebagian lagi memilih untuk tetap membaca. Tidak ada pilihan tunggal, kecuali kesepakatan. Dan anda tidak bisa bersepakat dengan nasib anda. Itu sudah jelas. Anda tidak meluangkan waktu untuk belajar, tidak mungkin anda bisa memperoleh ilmu baru. Anda tidak bisa membuat kesepakatan untuk masa depan anda.
Sebenarnya jika kita dihadapkan pada sebuah pilihan dimana setiap kita diharuskan mengambil keputusan, alangkah bijaknya jika mengambil keputusan tersebut tidak berdasarkan emosi (euforia, marah, depresi, sedih, dll), ataupun berdasarkan ‘para ahli’. Para ahli yang saya maksudkan adalah orang yang bicaranya layaknya seorang ahli namun ternyata…. (tahu sendiri lah).
Saya pribadi, ketika dihadapkan pada pilihan ada prinsip - prinsip yang saya pelajari dan pegang teguh selama ini, kira - kira begini :
Tidak mungkin hanya ada 2 pilihan. Pasti ada pilihan ke-3, ke-4, dst. Tergantung seberapa pintar kita mencari pilihan alternatif ini. Misalkan ketika saya harus memilih tetap menjalankan campaign di Adwords atau menghentikannya. Saya akan bertanya kepada pikiran saya ‘haruskah saya matikan? mengapa harus saya matikan? adakah alternatif lain untuk tetap mendatangkan profit darinya?’. Dari pertanyaan - pertanyaan inilah biasanya saya dapat jawaban yang cukup mantap.
Urgent (mendesak) tidak sama dengan panik. Namun urgent bisa menyebabkan seseorang panik. Padahal kerap kali seseorang memberikan keputusan yang salah ketika sedang panik. Jadi, kalau sudah ada 35+ yang klik iklan anda di Adwords namun masih belum menghasilkan apa - apa, janganlah panik. Anda memang butuh ambil keputusan dengan segera, tapi tidak perlu panik lantas buru - buru matikan campaign anda. Siapa tahu visitor ke 38 adalah pembelinya. Renovasi website, jika memang diperlukan.
Sebuah keputusan akan menghasilkan sebuah pilihan yang baru, begitu seterusnya sampai akhirnya kita menyadari bahwa apa yang kita lakukan selama ini benar atau salah. Walaupun benar atau salah itu sifatnya sangat relatif. Anda memutuskan membuat website tentang makanan kesehatan (misalnya), andapun akan menghadapi pilihan bagaimana mendatangkan visitor. Bisa melalui PPC, article, forum, dll. Ketika memilih PPC, anda kembali harus memilih PPC yang mana, Adwords-kah, YSM-kah atau yang lainnya.
Begitulah saya melihat hidup ini dengan pemahaman yang baru saja saya tulis. Orang yang kurang beruntung sekalipun di dunia ini sebenarnya masih punya pilihan. Entah dia mau menerima keadaannya ataukah berjuang dan mulai membentuk masa depannya. Lagi - lagi… semua adalah pilihan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar